Bedah Novel Hati Suhita di PP Sunan Drajat
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, diselenggarakan bedah novel Hati Suhita oleh PESSANDRA (Persantuan Santri Alumni Sunan Drajat) yang bertempat di Aula PP Sunan Drajat. Acara ini juga dihadiri langsung oleh Khilma Anis, selaku sang penulis.
Bernama lengkap Khilma Anis Wahidah, wanita asal Jember yang akrab disapa Ning Khilma ini menceritakan pengalamannya selama di pesantren dan menemukan minatnya di bidang menulis.
”Saat saya menulis Hati Suhita, saya mengingat bagaimana saya belajar di pondok selama 13 tahun, belajar agama, pengetahuan, dan bahkan jurnalistik”, ungkapnya.
Novel Hati Suhita sendiri merupakan salah satu novel best seller dengan penjualan lebih dari 80.000 eksemplar yang dengan sukses membuat para pembaca baper, seakan masuk menjadi tokoh di dalam cerita tersebut.
Terlebih salah kutipan dalam novelnya yang sangat menyentuh ”Seteguh apa pun aku bertapa, selama apa pun aku bersila merapal doa, sepanjang apa pun kulafalkan pinta, aku tak mungkin sampai pada pemahaman mengapa aku begitu mencintai Mas Birru“.
Novel Hati Suhita mengajarkan kita bagaimana cara mempraktekan ilmu mikul dhuwur mendhem jero, yang artinya meninggikan atau menonjolkan kelebihan serta kebaikan keluarga dan menutupi kekurangan atau keburukan keluarga, yang bahkan sangat sulit divisualisasikan dalam kehidupan berumah tangga. Novel ini juga menyiratkan pesan pentingnya bersikap demikian dan apa timbal balik atau konsekuensi yang akan kita dapatkan nantinya.
Beliau juga berpesan kepada semua peserta bedah novel Hati Suhita untuk mencoba atau membiasakan diri untuk menulis, dan jembatan awal menulis tidak lain adalah membaca. ”Penulis yang baik adalah pembaca yang baik”, pungkasnya.
Tim Jurnalis SMK SDL