Stadium General INSUD Lamongan, Wagub Jatim Sosialisasikan Program OPOP

Stadium General INSUD Lamongan, Wagub Jatim Sosialisasikan Program OPOP

Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan menyelenggarakan stadium general dalam rangka menyambut tahun ajaran baru, Sabtu (21/9). Mengusung tema ‘Eksistensi Mahasantri, Santri Mahasiswa dalam menyongsong Era 4.0’, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Dr. H. M. Emil Elistianto Dardak, M. Sc, atau yang akrab disapa Kang Emil, hadir sebagai salah satu narasumber.

Membuka acara, Emil menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi bagi santri. Menyambut era industri 4.0 ini, beliau mengajak para mahasiswa untuk melek teknologi dan memanfaatkannya, karena dari situlah kita bisa menjadi lebih peka terhadap peluang pekerjaan dimasa yang akan datang.

Para mahasiswa pun bisa memulai bisnis sebagai blogger, content creator, event organizer dan juga game developer. Beliaupun memaparkan bagaimana cara menjadi freelancer sambil berkuliah. “Bukan ijazah apa yang akan kamu sodorkan nanti, tapi kemampuan apa yang kamu tawarkan”, pesannya.

Tidak hanya itu, Wagub Jatim tersebut juga mensosialisasikan salah satu program pemerintah yang ditujukan kepada pesantren. Yaitu Program tersebut diberi nama OPOP, yaitu One pesantren, One product.

Menurutnya, OPOP sendiri merupakan program yang nantinya dijalankan melalui 3 kegiatan, yakni pesantren-preneur, santri-preneur dan sosio-preneur. Ketiganya memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan serta pendayagunaan skill entrepeneur bagi santri dan pesantren.

Menanggapi hal tersebut, Rektor INSUD, Dr. H. Ahmad Iwan Zunaich. LC. MM, menyambut baik program pemprov Jatim itu. Menurutnya, OPOP sesuai dengan kebutuhan mahasiswa santri dan pondok pesantren dalam menghadapi tantangan zaman.

Ia juga menambahkan, jika era industri 4.0, akan memunculkan peluang pekerjaan baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Sehingga, menurut Iwan, patut dipersiapkan skill secara maksimal agar tidak tertinggal.

“Era 4.0 di tandai dengan adanya digitalisasi. Maka mahasiswa harus cerdas dalam memanfaatkan, mengembangkan potensi sekaligus membaca peluang. Banyak pekerjaan baru yang memiliki prospek bagus dan dapat menunjang kemajuan diri sendiri serta masyarakat secara luas,” pungkasnya.

Acara yang diselenggarakan di auditorium Ponpes. Sunan Drajat (PPSD) tersebut berlangsung cukup meriah. Apalagi ketika disalah satu momen, pengasuh pondok, Prof. Dr. KH Abdul Ghofur menyerahkan sorban hijau miliknya kepada Emil yang kemudian disambut tepuk tangan dari para peserta diskusi.

Sesuai tradisi, pemberian sorban hijau oleh Pengasuh, merupakan tanda pengangkatan kepada seseorang yang menerimanya. Artinya, Emil secara resmi telah diakui menjadi bagian dari keluarga besar pondok pesantren Sunan Drajat.

 

Tim Jurnalis SMK SDL

Team ICT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *